Kukang Darat Raksasa
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Pada masa kini, kukang yang merupakan hewan primata dengan gerakan lambat.
Hewan ini dikenal memiliki ukuran tubuh kecil, rata-rata antara 20-30 sentimeter dan tinggal di pohon.
Tapi, tidak pada zaman kuno.
Dahulu ada kukang raksasa yang tingginya sekitar 3 meter, melebihi tinggi manusia purba saat itu.
Hewan ini dikenal dengan nama kukang tanah raksasa (Eremotherium laurillardi), sayangnya mereka sudah punah ribuan tahun lalu.
Penelitian mengenai punahnya kukang tanah raksasa terus dilakukan.
Sebagian menyebut kungkang ini punah karena perubahan iklim, ada juga yang mengatakan karena perburuan yang dilakukan manusia purba.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 15 April lalu, menunjukkan terdapat sekelompok kukang tanah raksasa yang mati karena tercemar kotoran mereka sendiri.
Fenomena itu terjadi pada zaman es.
Melansir Live Science, Selasa (12/5/2020), Para ilmuwan menemukan tulang-tulang dari hampir dua lusin kukang tanah raksasa di sebuah lubang yang terdapat pada situs fosil yang bernama Tanque Loma di barat daya Ekuador.
Lapisan pada tulang tersebut menunjukkan para kukang raksasa itu hidup di penghujung era Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun lalu).
Kondisi tulang kukang dan susunannya relatif sama satu sama lain, mengisyaratkan bahwa hewan-hewan itu mati pada waktu yang sama.
Vegetasi yang ditemukan menunjukkan bahwa sekumpulan kukang ini tinggal di rawa yang penuh dengan kotoran mereka sendiri.
Pada masa kini, kukang yang merupakan hewan primata dengan gerakan lambat.
Hewan ini dikenal memiliki ukuran tubuh kecil, rata-rata antara 20-30 sentimeter dan tinggal di pohon.
Tapi, tidak pada zaman kuno.
Dahulu ada kukang raksasa yang tingginya sekitar 3 meter, melebihi tinggi manusia purba saat itu.
Hewan ini dikenal dengan nama kukang tanah raksasa (Eremotherium laurillardi), sayangnya mereka sudah punah ribuan tahun lalu.
Penelitian mengenai punahnya kukang tanah raksasa terus dilakukan.
Sebagian menyebut kungkang ini punah karena perubahan iklim, ada juga yang mengatakan karena perburuan yang dilakukan manusia purba.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 15 April lalu, menunjukkan terdapat sekelompok kukang tanah raksasa yang mati karena tercemar kotoran mereka sendiri.
Fenomena itu terjadi pada zaman es.
Melansir Live Science, Selasa (12/5/2020), Para ilmuwan menemukan tulang-tulang dari hampir dua lusin kukang tanah raksasa di sebuah lubang yang terdapat pada situs fosil yang bernama Tanque Loma di barat daya Ekuador.
Lapisan pada tulang tersebut menunjukkan para kukang raksasa itu hidup di penghujung era Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun lalu).
Kondisi tulang kukang dan susunannya relatif sama satu sama lain, mengisyaratkan bahwa hewan-hewan itu mati pada waktu yang sama.
Vegetasi yang ditemukan menunjukkan bahwa sekumpulan kukang ini tinggal di rawa yang penuh dengan kotoran mereka sendiri.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.